Tuesday, November 2, 2010
Berangkat Kerja: Jakarta perlu jalan layang baru
jalam melayu kasablangka is always macet..
jalan layangnya tak kunjung datang..
setiap pagi kiri
setiap sore di jalur kanan
Biasanya dalam 1 baris kendaraan itu terdiri 3 mobil dan 1 motor. Kebayang padatnya. belum lagi jika ada yang mogok..
Macet memang masalah, namun selalu ada cara untuk mengatasinya. jika di darat penuh mobil mengapa tidak lewat udara.
Sudah saatnya monorel dibangun. menururt saya jalur pertama yang harus dibangun adalah kampung melayu tanah abang. Setiap pagi jalan casablanca macet parah. Pagi dari arah bekasi ke tanah abang, sedangkan sore dari arah tanah abang ke bekasi. Jika sudah niat dan melihat peluang nya kenapa membuat kuningan dulu, sedangkan yang benar-benar dibutuhkan adalah melayu sampai ambasador kuningan. . Kebutuhan monorail ini sudah mendesak, mengingat kepadatan lalu lintas di sepanjang Jalan Satrio dan sekitarnya sudah sangat tinggi.
Kayaknya pemda Jakarta masih bingung mana yang menjadi skala prioritas yang harus dibangun. Banjir, macet atau kebakarann.. Namun jika nyicil sedikit sedikit pasti bisa teratasi kok. Sekarang tergantung mereka mau nggak beresin Jakarta.. Alasan mah gampang dan banyak stoknya.
Sebetulnya Pemerintah Provinsi Jakarta berencana membangun fly over (FO) Kampung Melayu-Tanah Abang yang melintasi Jalan Satrio Setiabudi, Jakarta Selatan, sebagai kegiatan utama atau dedicated program. Sesuai rencana, pada pertengahan 2010 pembangunan fisik sudah bisa mulai, dan rampung tahun 2013.
Rencananya, FO Jalan Satrio akan dibangun membentang dari Kampung Melayu- Tanah Abang. Pada tahap pertama, pembangunan jalan layang antara Jalan Casablanca hingga Jalan Mas Mansyur sepanjang 3,5 kilometer. Pagu anggaran yang dialokasikan dalam APBD DKI 2009 sebesar Rp 778 miliar.
Arus lalu lintas mobil juga tinggi, karena kawasan tersebut merupakan jalur alternatif untuk menghindari three in one di Jalan Kuningan pada jam sibuk.
Rencananya pada pertengahan tahun 2010 pembangunan fisik bisa dimulai dan ditargetkan selesai dalam tiga tahun anggaran, yakni tahun 2013. tapi kok belum mulai mulai.. ya..
Pembangunan FO Jalan Satrio ini merupakan usulan dari Gubernur DKI Jakarta untuk memisahkan lalu lintas jarak jauh dengan jarak dekat. Pada awal tahun, Gubernur Fauzi Bowo mengusulkan agar dibangun jalan layang di sepanjang Jalan Satrio untuk memisahkan jalur lalu lintas jarak jauh dan jarak pendek agar mengurangi kemacetan.
Pengguna jalan yang ingin langsung ke Kampung Melayu atau Tanah Abang dapat menggunakan jalan layang. Sedangkan warga yang ingin menuju kawasan bisnis Mega Kuningan atau ke Mal Ambassador atau ke hotel di sekitar kawasan Satrio, bisa melalui jalan bawah.
itu rencananya..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment