Sunday, October 2, 2011
Mengunjungi Taman Amir Hamzah : tempat Obama dan Gusdur kecil bermain
Siang-siang di Jakarta akan selalu terasa panas. Sinar matahari yang bersinar semakin membuat keringat keluar deras. Ada banyak pilihan tempat berteduh bagi kita. Mall, Mesjid, kolong jembatan,taman dan masih banyak lagi.
Taman sebagai penghasil oksigen dikota adalah perlua adanya. Dan Jakarta sebagai ibukota negara wajib menyediakan taman untuk masyarakatnya. Selain untuk paru-paru kota juga sebagai tempat interaksi warga kota.
Salah satu taman yang kita kunjungi adalah Taman Amir Hamzah. Taman ini terletak di kawasan Menteng, bertetangga dengan Masjid Matraman, yang merupakan delta dari tiga jalan yakni Jalan Taman Amir Hamzah, Jalan Taman Matraman Timur dan Jalan Tambak II, yang ditumbuhi pohon-pohon besar berdaun rindang dan berukuran tinggi, sehingga taman tersebut terlindungi dari siraman cahaya matahari.
Disini selalu ramai setiap harinya. Banyak orang beristirahat, sekedar berteduh dan memijat kakinya yang pegal karena sudah berjalan jauh. Ataupun sekedar menikmati suara burung kutilang yang sering kali terlihat bertengger didahan pohon.
Arena bermain yang cukup untuk membuat anak-anak kita berlari dan menjadi sehat. Salah satu anak yang pernah menikmati taman ini adalah Gusdur . Karena rumahnya tepat didepan taman ini berada. Rumahnya adalah rumah tua milik K.H. Abdul Wahid Hasjim (ayahK.H.Abdurrahman Wahid/ GusDur), tetap terpelihara, karena dijadikan kantor “Wahid Institute” yang sehari-hari dipimpin oleh Jenny Wahid (putri Gus Dur).
Juga Obama ,presiden amerika serikat saat ini. Dia Tinggal di Jl. Taman Amir Hamzah No.22 sebelum pergi ke Hawaii.
Taman Amir Hamzah diambil dari nama sastrawan Indonesia yang terkenal. Namun mati mengenaskan.. lehernya dipotong masyarakatnya sendiri dalam revolusi feodal di Langkat Sumatera Utara. Alasannya Amir Hamzah terlahir sebagai putra dari istana Langkat. “Putra Langkat” ini yang terbunuh secara kejam dalam revolusi sosial 20 Maret 1946 di kawasan Kuala Begumit.
Padahal dia ditetapkannya bangsawan Melayu Langkat tersebut sebagai Pahlawan Nasional dengan nomor 106/TK/1975 tertanggal 3 November 1975.
Meskipun kepenyairannya Amir Hamzah begitu terkenal, sebaliknya
karena sisi kemanusiaannya yang terlahir sebagai seorang bangsawan/feodal anggota
kesultanan Langkat, ia kemudian harus menyerahkan jiwa dan raganya kepada
Tuhan selain untuk negara dan bangsanya sendiri melalui pembunuhan yang dilakukan oleh mereka yang sebenarnya sama-sama seperjuangan dengannya.
Inilah fakta sejarah, betapa kejamnya sebuah revolusi (sosial), yang tidak mengenal siapa lawan dan siapa kawan!
Selamat menikmati keteduhan taman Amir Hamzah.
Labels:
Amir Hamzah,
taman di jacatra
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment