Jika hamil itu anugrah buat ibu yang tinggal di wilayah bukit duri tebet, jakarta Selatan. Setelah 8 tahun perkawinanya, belum juga di karuniai anak. Ketika perutnya membesar dia pun bersyukur. Namun siapa sangka perut yang disangkanya hamil ini isinya hanya air.
Sudah 2 tahun perut ini terus membesar. Tidak kebayang sakitnya, apalagi jika sedang makan atau bangun tidur. Sebetulnya dia sudah ke dokter untuk mengetahui penyakitnya, namun hanya sekali.
Karena takut dengan biaya operasi yang sudah pasti mahal.
Banyak tetangga dan sanak keluarganya yang lain menyuruhnya untuk berobat dan menghilangkan penyakitnya itu. Namun ibu ini tetap tidak mau. Pernah sehari dibawa lagi ke rumah sakit.. namun setelah diperiksa langsung pulang dan tidak mau meneruskan pengobatannya. Bujuk rayu tidak mempan.
Alasannya Cuma satu.. Takut biaya yang sudah pasti mahal.
Ini lah potret masyarakat miskin kota Jakarta..
Menahan pedih dengan ketawa, menyembuhkan penyakit dengan bersabar dan berdoa..
Dan kami tetangganya Cuma tersenyum pahit.
Ketika gayus bikin paspor 200 juta untuk jalan jalan.. masyarakat kecil mengumpulkan recehan untuk makan.
Sakit bisa ditahan. Perut lapar apa dimakan.
Semoga penyakitnya ini hilang. Entah dengan apa.
No comments:
Post a Comment